Ayat Renungan: Mazmur 27: 1 – “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?”
Apakah kita masih tetap beriman di masa krisis? Bagaimana kita dapat mempertahankan iman dan tetap teguh ketika krisis melanda? Bagaimana kita bisa yakin bahwa iman kita akan tetap teguh?
Badai hidup bisa benar-benar mengejutkan kita. Belakangan ini saja, kita mendengar banyak kejutan: kondisi ekonomi global yang semakin merosot, PHK dimana-mana, tingkat kejahatan yang semakin tinggi, bencana dimana-mana, dan masih banyak lagi. Hanya dalam hitungan menit, krisis demi krisis terus bermunculan dan membawa kita kepada realita yang lain. Dan membuat kita mulai marah, takut dan cemas. Tanpa sadar kita mulai sulit untuk tenang, berpikir jernih dan lupa untuk berdoa.
Hal terpenting tetapi sulit dilakukan di masa krisis adalah mengalihkan pandangan kita dari situasi yang menimbulkan rasa takut dan memfokuskan perhatian kita kepada Tuhan. Tetapi hal sulit ini menghasilkan satu kebenaran, bahwa semakin kita berfokus kepada Tuhan, kepada karakter-Nya dan janji-janji-Nya, semakin kita dapat menerima kedamaian dan bimbingan-Nya.
Kita perlu belajar dari seorang Daud. Ketika dia sedang berada di dalam kesukaran yang mengancam nyawanya, dia justru berkata, “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27: 1)
Apapun krisis yang sedang terjadi di sekitar kita, kita perlu mengambil waktu untuk tenang dan mengarahkan pikiran kita kepada kebenaran Firman Tuhan. Firman-Nya yang akan membungkus pikiran kita dengan kebenaran yang berkuasa mengusir segala rasa marah, takut dan cemas kita. Alkitab menyampaikan hal ini dengan jelas bahwa "siapapun yang teguh hati akan memperoleh damai sejahtera Tuhan" (Yesaya 26: 3). Jadi, Firman Tuhan adalah sumber yang meneguhkan iman kita serta yang menjaga pikiran dan hati kita tetap tenang.
Saudara, apapun krisis yang saat ini terjadi, entah itu krisis pribadi, krisis secara korporasi, atau krisis global yang mengancam masa depan kita, mari jangan biarkan menguasai iman kita. Sebaliknya, mari biarkan iman kita menguasai krisis yang ada. Tuhan adalah sumber kekuatan, penghiburan, dan jawaban atas setiap pergumulan kita. Saat badai datang, tetaplah berpegang kepada-Nya, karena Dia adalah benteng hidup kita yang tak tergoyahkan.
Hari ini, saya mau mengajak Anda berdoa untuk setiap krisis yang terjadi di sekitar kita. Mari berdoalah dengan penuh iman.
“Bapa surgawi, di dalam nama Tuhan Yesus. Kami percaya bahwa di tengah krisis (pribadi, korporasi, global) yang kami hadapi saat ini, itu tidak membuat kami marah, takut dan cemas. Sebaliknya, kami mau berdiri teguh mencari wajah-Mu dan berani menyatakan KerajaanMu datang dan KehendakMu terjadi. Kami mau taruhkan iman kami di dalamMu. Terima kasih Tuhan. Amin”